Kenali HPV di Serviks Sebelum Mengganas

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Kanker Serviks mungkin bisa dikatakan sebagai momok menakutkan bagi wanita Indonesia. Bagaimana tidak, Globocan 2012 menyatakan ada 26 wanita Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks setiap tahunnya. Tapi empat tahun setelahnya, dalam Globocan 2018 dinyatakan ada 50 wanita Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks setiap tahunnya. Padahal, masa perkembangan virus menjadi ganas membutuhkan waktu lama, yang seharusnya menjadi peluang bagi para wanita untuk melakukan pencegahan.

dr. Tricia Dewi Anggraeni, SpOG(K) Onk dalam talkshow online kesehatan, Jumat (30/10/2020) – Foto Ranny Supusepa

Dokter Tricia Dewi Anggraeni, SpOG(K) Onk menjelaskan, kanker serviks terjadi di leher rahim, yaitu satu lokasi yang menghubungkan vagina dengan uterus (rahim).

“Kanker serviks ini bukan didapatkan dari keturunan. Tapi merupakan suatu kejadian yang diawali dengan hadirnya Human Papilloma Virus (HPV) lalu berkembang menjadi ganas,” kata Anggi, demikian ia akrab disapa, dalam talkshow online kesehatan, Jumat (30/10/2020).

Ia menyebutkan kehadiran HPV di bagian tubuh wanita awalnya tidak langsung ganas. Sehingga, umumnya tidak menimbulkan gejala apapun.

“Ada periodenya. Kita menyebutnya sebagai recipe kanker. Prosesnya ini bisa lama. Antara 3-17 tahun. Jadi terlihat bahwa, deteksi dini memang merupakan salah satu poin penting,” ucapnya.

Anggi juga menekankan, dengan ditemukannya dalam kondisi awal, kanker serviks dapat diobati dan pasien bisa sembuh 100 persen.

“Lalu apa gejalanya? Saat awal, yaitu saat awal virus ini masuk, pasien tidak akan merasakan adanya gangguan sama sekali. Kalau sudah ada gejalanya, artinya sudah berkembang menjadi ganas,” ungkapnya.

Lihat juga...