Jamaah Umrah Mulai Kembali Masuki Makkah
Saat jamaah mengelilingi Kabah, sebuah bangunan batu yang paling suci bagi umat Islam dan arah berkiblat umat Islam untuk berdoa, para pejabat memastikan mereka menjaga jarak yang aman. Para jamaah tidak lagi diperbolehkan menyentuh Ka’bah, yang terbungkus kain hitam berhias kaligrafi Arab dengan emas. Beberapa menikmati jeda dari keramaian yang biasa. “Ini umrah termudah yang pernah saya lakukan,” kata seorang warga Saudi, Abu Fahad.
Ziarah keagamaan adalah tulang punggung dari rencana untuk memperluas pariwisata di bawah dorongan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, untuk mendiversifikasi ekonomi pengekspor minyak utama dunia itu. Ini bertujuan untuk meningkatkan pengunjung umrah menjadi 15 juta pada 2020, sebuah rencana yang terganggu oleh virus corona.
Data resmi setempat menyebut, kegiatan ziarah keagamaan menghasilkan pendapatan 12 miliar dolar AS (sekira Rp178 triliun) dari penginapan, transportasi, oleh-oleh, makanan, dan biaya jamaah. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, jumlah jamaah yang berhaji hanya sekitar 1 juta orang dibandingkan 3 juta Muslim pada tahun-tahun biasanya.
Di dekat Masjidil Haram, hotel-hotel di menara-menara tinggi sebagian besar kosong, dan pusat perbelanjaan tutup beberapa jam sebelum umrah dimulai. Lusinan toko dan restoran tutup. Ekonom memperkirakan, sektor hotel Makkah mungkin kehilangan setidaknya 40 persen dari pendapatan yang didorong oleh haji tahun ini.
Lima pekerja hotel, yang menolak disebutkan namanya mengatakan, mereka diberikan cuti tanpa bayaran selama masa penguncian. Dan ratusan lainnya yang bekerja di sektor perhotelan diberhentikan. “Kami lupa bagaimana rasanya berinteraksi dengan orang-orang, semuanya serba daring selama beberapa bulan terakhir,” kata seorang karyawan supermarket, yang menolak disebutkan namanya, sambil mengisi kembali rak-rak kosong. (Ant)