IDEAS: Kurva Harian Covid-19 Melandai Pasca-PSBB
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mencatat adanya pelandaian kurva setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terutama di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Peneliti IDEAS, Meli Triana mengatakan, efektifitas intervensi non farmasi seperti PSBB, berdasarkan data persentase perubahan durasi waktu penduduk berada di rumah dari google mobility index dari tanggal 15 Fabruari hingga 25 September 2020, IDEAS melihat PSBB sangat berdampak pada lamanya masyarakat untuk tetap berada di rumah.
“Di DKI Jakarta, persentase perubahan durasi penduduk di rumah sudah meningkat pada PSBB jilid 2 ini. Masyarakat hampir tinggal di rumah lebih dari 24 jam. Ini 20 persen dari waktu durasi normalnya, jadi terlihat turun kasus positif harian,” ungkap Meli, pada diskusi webinar IDEAS bertajuk ‘Evaluasi 7 Bulan Pandemi Urgensi Intervensi Nonfarmasi’, di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, temuan tersebut berdasarkan hasil kajian terhadap hubungan antara mobilitas penduduk selama pandemi dengan kasus harian Covid-19 dengan menggunakan data dari Google Mobility Report pada 15 Februari hingga 25 September 2020.
Dari hasil kajian itu, IDEAS menemukan peningkatan durasi sejak tanggal 16 Maret 2020 adanya kebijakan penetapan untuk sekolah jarak jauh dan work from home (WFH) hingga diterapkan PSBB.
Durasi waktu di rumah saja meningkat hingga sekitar 20 persen dan persentase perubahan tertinggi terjadi di masa PSBB pertama, yaitu 34 persen.
Setelah masa diterapkannya PSBB transisi persentase perubahan durasi waktu penduduk berada di rumah terus menurun. Hal ini karena masyarakat sudah mulai berkegiatan kembali di luar rumah. Yang berdampak durasi penduduk berada di rumah kembali meningkat setelah diterapkannya kembali PSBB pada 14 September 2020.