Ada Kendala, Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Terancam Mundur

Pejalan kaki melintas di samping proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2020) – Foto Ant

JAKARTA – Pembangunan MRT Jakarta fase 2 terancam mengalami kemunduran, akibat beberapa kendala yang terjadi di pengerjaan paket kontrak.

“Terdapat kendala atas pengadaan paket kontrak CP202, CP205, dan CP206. Salah satu penyebabnya karena pandemi COVID-19 yang tengah melanda, sehingga menyebabkan risiko tinggi terhadap keseluruhan proyek MRT Jakarta Fase 2,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar, Minggu (18/10/2020) malam.

William mengatakan, ditemukannya kendala untuk CP 202 pembangunan Stasiun Harmoni-Mangga Besar, mengakibatkan proyek strategis nasional itu molor hingga pertengahan 2027. Kendala dari CP 202 adalah para peserta lelang (kontraktor) pengerjaan proyek meminta waktu penyelesaian proyek yang lebih panjang, karena selain COVID-19 dari hasil evaluasi ditemukan juga risiko yang tinggi dalam konstruksi di lapangan.

Selanjutnya kendala kedua ditemukan untuk proyek CP 205 terkait perkeretapian dan rel. Para peserta lelang meminta perpanjangan waktu, karena adanya isu kebijakan penggunaan produk komunikasi tertentu yang tidak bisa disediakan Kontraktor Jepang. Dan kendala terbaru yang ditemukan adalah peserta lelang melihat adanya risiko interfacing (tumpang tindih) antar pekerjaan paket sipil dan paket sistem perkeretaapian.

Meski demikian, PT MRT Jakarta (Perseroda) memutuskan tanggal pemasukan penawaran CP205 di 26 Oktober 2020, dan telah meminta konfirmasi kesediaan para peserta lelang, untuk memasukkan penawaran pada tanggal tersebut.

Sebagian peserta lelang telah memberikan konfirmasinya pada Minggu (18/10/2020), untuk mengupayakan yang terbaik guna memasukkan penawaran pada 26 Oktober 2020. “Kami meminta komitmen penuh dan realisasi dari para peserta lelang, untuk dapat memasukkan penawaran pada batas waktu yang telah ditentukan tersebut,” ujar William.

Lihat juga...