Tempat Menongkrong Kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam Ditutup

Kawasan Citra Niaga, yang menjadi salah satu tempat menongkrong baru masyarakat Kota Samarinda sebelum ditutup sementara – Foto Dok Ant

SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda, menutup secara sementara dua tempat warga menongkrong yaitu, kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam. Kebijakan tersebut diterapkan, karena pengunjung dinilai tidak disipilin mematuhi protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19.

Penutupan sementara berlaku selama enam hari, terhitung mulai 23 hingga 29 September 2020. Keputusan tersebut disampaikan melalui surat pemberitahuan, yang ditandatangani Ketua Satgas COVID-19 Kota Samarinda, Syaharie Jaang.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Samarinda, Hendra A.H. mengatakan, kebijakan tersebut sesuai dengan hasil investigasi dan observasi tim di lapangan. “Faktanya banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 43 Tahun 2020, salah satunya para pengunjung kafe,” katanya, Senin (21/9/2020).

Bahkan, sebelum kebijakan tersebut dikeluarkan, sudah ada peringatan yang disampaikan. Sehingga Pemkot Samarinda melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memberikan sanksi, ketika masih ada pengunjung yang tidak disiplin, dengan menutup sementara dua lokasi itu.

Selama masa penutupan, para pelaku usaha yang masih bandel dengan tetap berjualan, akan dikenakan sanksi berupa pencabuan izin usaha. “Begitu pula dengan tempat hiburan malam, jika mereka melanggar kami akan tutup juga. Nanti di situ kita mengawasinya,” tegasnya.

Ditegaskannya, kebijakan serupa juga diberlakukan bagi tempat menongkrong lain yang ada di Samarinda. Jika ditemukan ada warga yang melanggar protokol kesehatan, maka sanksi penutupan juga akan diterapkan. Kawasan Citra Niaga, dahulu merupakan kawasan perbelanjaan produk ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda. Saat ini, kawasan yang sempat sepi dari pengunjung tersebut berubah menjadi kafe- kafe dan pusat kuliner, sehingga memiliki daya tarik bagi kaum muda di Samarinda untuk berkumpul.

Lihat juga...