Tarian Ikan Cupang Hipnotis Penghobi di Tengah Pandemi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Dengan sigap, Ahmad mengangkat gelas plastik air berisi ikan cupang, di hadapannya. Tidak hanya satu, namun dua gelas sekaligus. Dengan teliti, pria 27 tahun tersebut mengamati pergerakan ikan yang terkenal dengan keindahan warna dan corak tubuh tersebut.

Masih belum puas, dirinya kembali meraih gelas plastik lainnya, yang juga berisi ikan cupang. “Wah kalau ini ekornya sudah tidak bagus, ada yang cacat, padahal sebenarnya warna bagus,” paparnya, sembari menunjukkan ikan cupang warna merah marun.

Baginya, berburu ikan cupang menjadi keasyikan tersendiri. Lelah setelah bekerja, seolah hilang dengan memandangi aneka warna ikan cupang.

“Sebelumnya sudah pernah pelihara ikan cupang, namun itu sekitar 2-3 tahun lalu. Sekarang mulai tertarik lagi,” jelasnya, saat ditemui di Pasar Ikan Hias Kenari, Johar, Semarang, Senin (21/9/2020).

Baginya, ikan cupang seperti magnet, yang mampu menarik perhatiannya. Selain keelokan warna dan corak tubuh, ‘tarian’ ikan tersebut saat beradu dengan lawan menjadi keindahan tersendiri.

“Bukan bertarung beneran, jadi kalau saling berhadapan dua ekor ikan cupang, tanpa diberi pembatas, mereka akan bertarung. Caranya dengan mengembangkan sirip dada dan ekor, serta insang jadi terlihat bagus, seperti sedang menari,” paparnya.

Ahmad mengaku tidak tahu persis kenapa ikan cupang, terlihat agresif ketika melihat lawan. Namun dari informasi yang dibacanya, ikan cupang jantan saling bertarung karena mereka sangat teritorial.

Sejauh ini, sudah ada 10 ekor cupang yang dimiliki, dari yang mulai harga puluhan hingga ratusan ribu. “Paling mahal harga Rp 200 ribu, jenis ikan cupang double tail. Lalu ada juga jenis cupang halfmoon. Lumayan mahal, kalau buat saya, tapi memang bentuk dan coraknya bagus,” terangnya.

Lihat juga...