Ribuan Massa di Israel Desak PM Netanyahu, Mundur
Sidang kasus suap Netanyahu resmi dibuka pada Mei, dan akan dilanjutkan oleh pengadilan pada Januari.
Netanyahu menyangkal seluruh tuduhan. Ia menyebut sidang tersebut sebagai aksi persekusi bermuatan politik yang disponsori kalangan sayap kiri, dengan tujuan untuk mendepak pemimpin dari sayap kanan.
Netanyahu juga mengecam aksi unjuk rasa dan menyebut massa aksi telah merusak nilai-nilai demokrasi.
Krisis ekonomi itu pula yang membuat normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UAE) serta Bahrain pada tahun ini tidak banyak mendapat sorotan.
Belum lama ini, media Israel mengkritik Netanyahu yang berencana terbang ke Washington, Amerika Serikat, bersama keluarganya menggunakan pesawat jet mewah. Ia berencana berangkat secara terpisah dengan delegasi Israel yang akan terbang dengan satu pesawat sewaan. Setelah insiden itu, Netanyahu pada Minggu membatalkan rencananya menyewa jet mewah.
Netanyahu dijadwalkan mengunjungi Washington untuk menandatangani perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan UAE.
Sejumlah media mengkritik rencana perjalanan Netanyahu ke AS terlampau mewah, padahal banyak warga Israel kesulitan bertahan dari krisis ekonomi akibat pandemi.
Otoritas di Israel memberlakukan karantina untuk kedua kalinya sejak Maret 2020. Ajudan PM Netanyahu mengatakan, rencana terbang dengan pesawat berbeda merupakan langkah pencegahan demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Namun, kantor perdana menteri pada Jumat (11/9) mengatakan Netanyahu akan berangkat ke Washington bersama delegasinya dalam pesawat yang sama. (Ant)