Pariwisata di Mataram Menggeliat, Pengusaha Swiss Investasi Hiburan Rakyat

“Untuk menikmati permainan bianglala, masyarakat  dikenakan tarif Rp35 ribu per orang,” katanya.

Menurutnya, pihak investor saat ini sedang melakukan kajian, jika kajian rampung dilaksanakan minggu ini, maka kontrak kerja sama juga diselesaikan segera.

“Kami targetkan akhir Oktober atau awal November 2020, investor sudah mulai mengoperasioalkan dua permainan tersebut,” katanya.

Dalam hal ini, pemerintah kota memberikan dukungan karena diyakini keinginan investor berinvestasi di Mataram menjadi salah satu indikator menggeliatnya wisata di Mataram, sekaligus membangkitkan kembali pariwisata yang selama pandemi COVID-19, hampir mati.

“Untuk daerah, kegiatan itu menjadi potensi pendapatan daerah sebab dalam kontrak kerja sama dengan investor kita mendapatkan bagi hasil dan sewa lahan,” sebutnya.

Karena itu, tambah Denny, saat ini pihaknya fokus menyiapkan pelaksanaan penataan kawasan wisata Loang Baloq dengan melakukan penataan pedagang kaki lima dan “landscape”. (Ant)

Lihat juga...