Pandemi Covid-19 Minat Akseptor IUD dan Implan, Turun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Kita sinergikan antara Program TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dengan program Bangga Kencana dari BKKBN. Tujuannya sama, yakni dalam pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana,” terangnya.
Pihaknya berharap dengan adanya sinergi tersebut, pemakaian alat kontrasepsi MKJP dapat ditingkatkan, sehingga angka putus pakai alat kontrasepsi, bisa ditekan. Terutama di wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan, serta daerah aliran sungai (DAS) dan pesisir pantai.
Termasuk, dapat mendorong masyarakat untuk mengikuti program Bangga Kencana, baik menjadi akseptor KB maupun berpartisipasi aktif dalam upaya pembangunan keluarga.
“Selain itu, juga bisa memberikan bantuan berupa tenaga medis, tenaga penggerak, sarana dan prasarana kesehatan, khususnya untuk mengoptimalkan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi di fasilitas kesehatan TNI,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Koalisi Kependudukan untuk Pembangunan Jateng, Prof. Saratri Wilonoyudho, memaparkan untuk mengatasi rendahnya minat PUS dalam pemasangan MKJP, pihaknya melihat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar.
“Pandemi covid-19 memang membuat masyarakat ragu-ragu. Untuk itu perlu sosialisasi yang masif, bahwa pemasangan alat kontrasepsi di saat pandemi ini aman,” terangnya.
Sementara, di tengah upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat tersebut, angka putus pakai kontrasepsi juga jangan sampai terjadi. “Solusi sementara, diberikan alat kontrasepsi yang tidak perlu melakukan kunjungan, seperti pil KB,” tambahnya.
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), juga dapat mensosialisasikan KB, harapannya masyarakat yang akan ikut program KB, bisa melakukan kontak kepada petugas, untuk menghindari kerumunan dalam upaya pencegahan covid-19.