Pancaroba, BMKG Cilacap Imbau Waspadai Angin Kencang

Editor: Koko Triarko

CILACAP – Memasuki minggu terakhir bulan September ini, mulai terjadi cuaca ekstrem. Sehingga pada musim peralihan atau pancaroba, masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, serta Kebumen diminta untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan, mengatakan, pola angin dalam dua hari terakhir cenderung meningkat kecepatannya, mencapai 8 hingga 25 knot. Hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya gelombang tinggi, terutama di wilayah perairan selatan dan Samudra Hindia selatan.

“Gelombang tinggi berpotensi terjadi hingga 2,5 sampai dengan 4 meter, baik di perairan selatan Cilacap, Kebumen serta Samudra Hindia selatan Cilacap, Kebumen hingga Purworejo,” jelas Rendi, Kamis (24/9/2020).

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan, di kantornya, Kamis  (24/9/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi

Gelombang tinggi ini, lanjutnya, berisiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombong di atas 1,25 meter, sudah termasuk kategori membahayakan. Begitu pula untuk kapal tongkang, kecepatan angin yang melebihi 16 knot dan gelombang tinggi di atas 1,5 meter, sudah membahayakan kapal.

“Kita meminta masyarakat untuk waspada pada peralihan cuaca menjelang musim penghujan ini, karena cuaca ekstrem,” katanya.

Selain gelombang tinggi dan angin kencang, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya longsor akibat terjadinya hujan lebat. Pada siang hari, biasanya cuaca terasa panas, namun menjelang sore akan muncul awan cumulonimbus yang berwarna hitam dan menimbulkan hujan deras.

Lihat juga...