Masyarakat Adat Mendukung Pengembangan Wisata di TN Kelimutu
Editor: Mahadeva
ENDE – Komunitas masyarakat adat, di desa-desa penyanggah Taman Nasional (TN) Kelimutu, Kabupaten Ende,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendukung upaya pengembangan wisata berbasis adat budaya dan ekowisata di daerah tersebut.
Masyarakat adat menilai, sudah ada kemajuan dalam hal kerjasama antara pengelola TN Kelimutu dengan masyarakat adat, serta pemerintah desa. “Apa yang diinginkan masyarakat adat terkait pengembangan wisata di TNK (Taman Nasiona Kelimutu) dan kawasan penyanggah, tentunya harus juga didengar pihak TNK dan pemerintah,” tegas Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nusa Bunga, Philipus Kami, Minggu (6/9/2020).
Lipus menyebut, pariwisata berbasis adat budaya proses pengembangannya harus diawali dengan komunikasi. Melibatkan komunitas masyarakat adat setempat, sebab ada berbagai ketentuan yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan.

Seperti, kebutuhan masyarakat akan kayu untuk pembangunan rumah adat. Selama ini kayu tersebut diambil dari dalam kawasan hutan lindung dan wilayah Taman Nasional Kelimutu. Dan hal itu perlu mendapat persetujuan. “Pembangunan rumah adat memang membutuhkan kayu-kayu khusus, yang selama ini diambil masyarakat di dalam kawasan hutan. Masyarakat tidak mengambil banyak dan hanya puluhan tahun sekali, dan mereka juga menjaga kawasan hutan,” sebutnya.
AMAN Nusa Bunga yang membawahi wilayah Flores dan Lembata disebut Lipus, terus membangun komunikasi dengan pihak TN Kelimutu, dan Dinas Kehutanan. Terutama mengenai kepentingan masyarakat adat untuk melestarikan adat budayanya. Masyarakat adat disebutnya, bersifat terbuka menerima masuknya wisatawan ke kampung adat.