Klaster Keluarga Memicu Tingginya Kasus Covid-19 di Cengkareng Timur
JAKARTA – Klaster keluarga, menjadi pemicu aktif tingginya kasus positif penularan COVID-19 di wilayah Cengkareng Timur, DKI Jakarta.
Pada Senin (21/9/2020) pagi, kasus positif COVID-19 di Kelurahan Cengkareng Timur menjadi yang tertinggi yakni, ada 99 orang yang dinyatakan positif tertular. “Kebanyakan dari klaster keluarga,” ujar Lurah Cengkareng Timur, Arsih Muhur.
Arsih menyebut, klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota keluarga terkena virus korona dari perkantoran, pasar, atau lokasi keramaian lainnya. Dari sana, anggota keluarga menularkan COVID-19 kepada anggota keluarga lainnya yang tidak menggunakan masker di dalam rumah.\
Saat ini, untuk menghindari terbentuknya klaster keluarga, pihak Kelurahan Cengkareng Timur mengikuti aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, membawa warga yang terinfeksi, untuk dirujuk ke tempat isolasi yang disediakan. “Kita koordinasikan dengan Puskesmas, imbau warga yang kena untuk mau diberangkatkan ke Wisma Atlet,” ujar Ardih.
\Saat ini, pasien terinfeksi COVID-19 di Kelurahan Cengkareng Timur, seluruhnya tengah menjalani pemulihan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Tercatat, kasus baru akibat paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Senin (21/9/2020) ada 1.310 kasus. Konfirmasi tersebut dari hasil tiga hari uji usap (swab test) periode 18-20 September. Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, tambahan 1.310 kasus tersebut lebih tinggi dibanding kondisi di Minggu (20/9/2020) yang mencapai 1.079 kasus penularan.
Kemudian di Sabtu (19/9/2020) ada 932 kasus penularan, pada Kamis (17/9/2020) ada 1.014 kasus penularan, pada Selasa (15/9/2020) ada 1.027 kasus penularan, dan pada Senin (14/9/2020) ada 1.062 kasus penularan. Akan tetapi, lebih rendah dibanding pertambahan pada Jumat (18/9/2020) ada 1.403 kasus penularan, pada Sabtu (12/9/2020) ada 1.440 kasus penularan, serta pada Rabu (16/9/2020) ada 1.505 kasus penularan dan menjadi kejadian pertambahan terbanyak.