Validitas Situs Kranggan di Bekasi Terus Dikaji

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Banyak peninggalan situs cagar budaya di wilayah Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Untuk menjadi cerita sejarah secara komprehensif, terutama terkait keberadaan beberapa situs seperti petilasan, makam keramat, dan sumur tua di wilayah setempat.

Salah satunya adalah lokasi pemakaman yang disebut oleh warga Kranggan sebagai tempat Mbah Uyut (leluhur), yang dianggap sebagai makam tertua dari semua makam yang dikeramatkan di wilayah tersebut.

“Makam Mbah Uyut dianggap sebagai pemakaman leluhur yang tertua oleh warga Kranggan. Tapi belum ada penjelasan secara detil, siapa leluhur mereka sebenarnya. Hanya berdasarkan cerita rakyat, bahwa leluhur tersebut berasal dari pasukan Mataram,” ungkap Andi Sopandi, sejarawan Bekasi kepada Cendana News, Minggu (16/8/2020).

Konon, kisah Andi Sopandi yang duduk di posisi Bidang Budaya Dewan Kesenian Kota Bekasi, leluhur yang dipercaya warga Kranggan sebagai Mbah Uyut tersebut, masih ada kaitannya dengan Mataram. Dari cerita yang berkembang disebutkan,  Mbah Uyut merupakan tentara Kerajaan Mataram yang kalah perang hingga mengasingkan diri di wilayah Kranggan kisaran tahun 1625-1626.

“Mereka mengasingkan diri dan tidak kembali lagi ke Mataram, karena kalah perang dua kali. Jika kembali ke Mataram akan dihukum, bahkan sampai hukuman mati. Sehingga leluhur tersebut mengasingkan diri dan membiaskan identitas mereka,” ujar Andi Sopandi.

Jadi alasan yang ada sampai sekarang, ketika masyarakat ditanya makam Mbah Uyut aslinya makam siapa, maka mereka (warga-red) hanya menjawab makam leluhur.

Lihat juga...