Penyelidikan Kasus Infantino Dihentikan Komisi Etik FIFA
JAKARTA – Komite Etik FIFA memutuskan untuk menghentikan penyelidikan kasus presidennya, Gianni Infantino, yang tengah menghadapi penyelidikan di Swiss atas dugaan tindak kriminal kolusi dengan Jaksa Agung Swiss.
“Setelah memeriksa dokumen dan bukti terkait, ketua badan investigasi memutuskan untuk mengajukan pengaduan dan menutup kasus ini karena minimnya bukti dugaan pelanggaran kode etik FIFA,” kata FIFA, Kamis (20/8/2020).
Infantino, yang telah menjadi presiden FIFA sejak 2016 itu, tengah diselidiki oleh Jaksa Pidana Swiss atas dugaan kolusi dengan Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber, yang bulan lalu mengundurkan diri karena terlibat penyelidikan kasus korupsi FIFA.
FIFA telah melakukan penyelidikan pendahuluan terhadap Infantino, menyusul laporan dugaan pelanggaran etika. Termasuk pemesanan pesawat pribadi dari Suriname ke Jenewa dan pertemuannya dengan Lauber. Akan tetapi, badan peradilan independen itu tak menemukan cukup bukti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Berdasarkan informasi yang ada hingga saat ini, tidak ada bukti perilaku yang melanggar aturan FIFA. Beberapa aspek bahkan tidak termasuk dalam kode etik FIFA, ataupun menjadi alasan untuk melakukan pemberhentian sementara,” kata pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Infantino bersikeras bahwa dirinya tidak menyembunyikan apapun, meski Jaksa Swiss melakukan penyelidikan terhadapnya. Dalam surat yang dikirim kepada 112 anggota FIFA, Infantino mengatakan, tidak ada landasan untuk melakukan penyelidikan kriminal terhadap dirinya
Infantino dan Lauber dikabarkan telah mengadakan serangkaian pertemuan rahasia pada 2016 dan 2017. Namun ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanyalah sebuah upaya untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi yang dipimpinnya setelah dilanda skandal.