Penjualan Kuliner di Sikka Mulai Menggeliat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Setiap hari kami memasak maksimal 15 kilogram daging sapi. Mulai buka jam 11 siang hingga jam 8 malam tetapi bila sudah terjual habis sore harinya, maka tempat usaha akan kami tutup meskipun banyak pengunjung yang datang,” ungkapnya.

Leni mengaku tidak mau memasak lagi karena pembeli masih ada sebab ia tidak ingin serakah mencari uang dan membiarkan pembeli mencari rumah makan lain bila stok baksonya sudah habis.

Sementara itu, Simon Subandi, salah satu pegiat kuliner dan pemilik rumah makan Pondok Raos di Kota Maumere mengaku, pengunjung rumah makannya sudah mulai normal dan meningkat sejak bulan Agustus.

Pemilik rumah makan Pondok Raos di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Simon Subandi, saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu (22/8/2020). Foto: Ebed de Rosary

“Pengunjung sudah ramai tetapi pemesanan katering untuk berbagai kegiatan pemerintahan dan lembaga lainnya sampai saat ini belum kembali normal seperti dulu. Biasanya sebelum Covid-19 sehari selalu ada pesanan katering sehingga bisa menutupi pendapatan dari rumah makan,” tuturnya.

Lihat juga...