Produksi Abon Lele Srikandi, Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Disamping diperlukan kejelian melihat peluang bisnis juga memerlukan ketekunan, semangat pantang menyerah. Jatuh bangun dalam melakoni usaha adalah hal biasa.

Adalah Ibu Nada Sunting Grati, warga RT/RW 01/06, Kelurahan Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi telah menjalani usaha kecil menengah (UKM) dengan memproduksi abon Lele sejak tahun 2009 lalu. Awalnya usaha tersebut ditekuni orang tuanya Ibu Endang.

Ibu Nada Sunting Grati, pemilik brand abon lele Srikandi di Kota Bekasi. Dia mampu memproduksi hingga 40 kilogram ikan lele jumbo untin yang dijadikan abon lele dalam sebulan, Selasa (7/7/2020) – Foto: Muhammad Amin

Jatuh bangun saat pertama produksi menjadi hal biasa sebelum akhirnya bisa menemukan kombinasi yang pas. Saat ini usaha abon lele dilanjutkan Nada dibantu empat orang tenaga kerja.

“Awalnya, memang tidak langsung jadi. Coba lagi, gagal ada yang mutung dan lainnya. Sampai akhirnya ikut pelatihan dari Dinas UKM Kota Bekasi,” ujar Nada kepada Cendana News, Selasa (7/7/2020).

Dikatakan saat puncak Pandemi Covid-19, sempat berhenti produksi karena penjualan menurun drastis. Tapi sekarang sudah kembali bergeliat meskipun masih menata lagi pemasarannya.

Saat ini, Nada mengaku, per bulan bisa memproduksi hingga 40 kilogram ikan lele untuk diolah menjadi abon. Setiap sepuluh kilo ikan lele akan menjadikan hasil 3,5 kilogram atau sekitar 30 bungkus kemasan berisikan 1 ons abon lele Srikandi.

Menurutnya, untuk sekali produksi dia biasanya mengolah sepuluh kilo ikan lele. Selama tiga hari setelah dititipkan di toko sekitar lingkungan Jatisampurna biasanya habis isi lagi atau diganti baru lagi.

Lihat juga...