POSSI Dukung Keterlibatan Penyelam Saintifik dalam Survei Geologi

Editor: Makmun Hidayat

“Baik di danau maupun di laut, survei geologi memang membutuhkan penyelam yang mengerti kaidah penyelaman dan juga ilmu geologi,” tandasnya.

Peneliti Geologi Laut Pusriskel Rainer Arief Troa saat Zoom Webinar POSSI, Kamis (9/7/2020). -Foto Ranny Supusepa

Sementara, dalam kesempatan yang sama, Peneliti Geologi Laut Pusriskel, Rainer Arief Troa menyatakan penyelam dibutuhkan bukan hanya untuk meneliti apa yang sudah terjadi tapi juga untuk membantu penelitian tentang sumber daya non hayati laut.

“Sumber daya non hayati laut (SDNHL) atau georesources memiliki cakupan luas yang tersusun dari material abiotik di bawah laut, perairan dangkal, daratan pasang surut pantai hingga sumber daya yang terkandung dalam kerak bumi atau perlapisan sedimen dasar laut,” kata Rainer.

Pembentukannya, lanjut Rainer, terjadi secara alamiah melalui proses geologi dalam rentang waktu ribuan hingga jutaan tahun lampau yang akhirnya terakumulasi menjadi sumber daya geologi.

“Kebutuhan akan penyelam adalah untuk mengambil sampel batu dan sedimen atau melakukan penggalian untuk mengkaji pengendapan,” ujarnya.

Dengan melakukan penelitian ini, maka akan terbuka potensi dalam pengembangan sumber daya yang ada untuk mensubstitusi sumber daya yang saat ini sedang dipergunakan.

“Contohnya, misal untuk penelitian potensi hidrotermal. Atau untuk melakukan penelitian biota dasar laut, seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat, untuk pengembangan bioteknologi,” paparnya.

Keberadaan penyelam saintifik ini, menurut Rainer, diharapkan bisa menyokong riset bawah air. “Tentunya dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak yang berkompetensi di bidangnya, sehingga riset bawah air ini bisa menghasilkan multiplier effect,” pungkasnya.