Peluang Ekspor Produk UMKM Jateng Tetap Tinggi

Editor: Koko Triarko

Kepala Dinkop dan UKM Jateng Ema Rachmawati, saat ditemui di Semarang, Minggu (26/7/2020). –Foto: Arixc Ardana

SEMARANG – Di tengah pandemi Covid-19, dengan pasar dunia yang masih melesu, tidak menjadi penghalang bagi sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian di Jawa Tengah untuk diekspor. Dari catatan Dinas Koperasi dan UKM Jateng, produk sarung goyor dan jamu herbal menjadi dua di antaranya.

“Meski pandemi Covid-19 tengah melanda dunia dan perekonomian melesu, namun jika kita jeli melihat pasar, peluang itu tetap ada. Termasuk untuk pasar internasional. Misalnya, produksi sarung goyor dan jamu herbal yang masih memiliki pasar ekspor di luar negeri,” papar Kepala Dinkop dan UKM Jateng, Ema Rachmawati, di Semarang, Minggu (26/7/2020).

Dipaparkan, pasar sarung goyor saat ini sudah mencapai Kongo Afrika, dengan Kabupaten Sragen hingga Pemalang sebagai sentra produksi. Termasuk, jamu herbal yang banyak diminati di Amerika Serikat.

“Sentra jamu herbal ada di Kabupaten Sukoharjo, dari yang mulanya sebulan hanya produksi dua ribu botol, kini mencapai 13 ribuan,” terangnya.

Menurutnya, para pelaku UMKM di Jateng harus bisa memanfaatkan peluang di masa pandemi untuk bisa bertahan.

“Ini membuktikan jika pasar ekspor masih terbuka. Untuk itu, kita dorong para pelaku UMKM untuk bergerak, aktif mencari pasar dan peluang,” tambahnya lagi.

Pihaknya juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi atau pasar digital (e-commerce), untuk dapat memperluas pasar.

“Teman-teman UMKM harus bisa mengadopsi teknologi, untuk mendongkrak performa bisnisnya. Terutama memperluas jangkauan pasar. Produk yang dimiliki bisa diunggah melalui e-commerce yang ada, sehingga memudahkan buyer atau pembeli,” tambahnya.

Lihat juga...