Miris, Sejumlah SMP Swasta di Padang Punya Dua Siswa
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara Dinas Pendidikan juga wajib menyalurkan kelebihan calon peserta didik, sebagaimana dimaksud Ayat 1, sekolah lain dalam wilayah zonasi yang sama. Saat ini, menurutnya, pemerintah hanya mendengar desakan dari masyarakat, dengan menambah rombongan belajar, sekolah filial dan juga SMP filial yang baru. Rombongan belajar dari 32 orang siswa juga dijadikan 34 orang siswa.
“Kami kira telah terjadi pelanggaran. Buktinya lagi, ada laboratorium sekolah, malah dijadikan lokal, demi menampung aspirasi masyarakat. Hal ini jelas tidak sesuai dengan Permendikbud itu,” tegasnya.
Eni Farida juga menyebutkan bahwa persoalan itu, telah disampaikan langsung ke DPRD Kota Padang melalui pertemuan dengan 54 kepala sekolah, yang berlangsung kemarin. Tujuan mendatangi DPRD Padang, untuk menyampaikan aspirasi bahwa ada situasi yang buruk dialami oleh SMP swasta dengan adanya PPDB itu.
“Kemarin saya bersama kepala sekolah lainnya telah ke DPRD Padang juga. Saya berharap ada solusi dari hal ini,” sebut dia.
Ia menyampaikan bahwa kondisi terkini, siswa yang melamar di SMP swasta berjumlah 1.030 orang yang sudah mendaftar di 54 sekolah swasta di Kota Padang, dari 158.383 jumlah siswa yang tamat SD. Seharusnya yang melamar di SMP swasta di Kota Padang, sudah di angka tiga ribu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Kota Padang, Amasrul menjelaskan, sebanyak 4.856 siswa tamatan SD yang belum mendaftar sekolah, menjadi celah bagi sekolah swasta merekrut. SMP swasta menurutnya, harus meningkatkan kualitas agar dijadikan pilihan bagi siswa dalam melanjutkan pendidikan.
Saat ini terdapat 4.856 orang siswa tamatan SD yang belum mendaftar sekolah lanjutan. Selanjutnya Walikota Padang telah menginstruksikan lurah-lurah, untuk mendata siswa yang belum bersekolah, agar dapat ditindaklanjuti.