Lopis, Cenil, Klepon Banyumas Masih Digemari
Editor: Koko Triarko
Kue lopis ini terbuat dari beras ketan yang dikukus dengan dibungkus daun. Bentuknya seperti lontong. Setelah matang, baru dipotong dengan ketebalan sekitar 2-3 centimeter. Untuk menghidangkannya, lopis dilengkapi parutan kelapa muda dan disiram larutan gula merah yang kental.
Satu pincuk kue lopis, Kustinah menjual dengan harga Rp5.000, isinya sekitar 10 potong lopis. Pembeli biasanya melengkapi dengan kue cenil atau kelepon. Jajanan tersebut sangat nikmat dimakan pagi hari, bahkan sebagian orang menjadikannya sebagai pengganti sarapan.
Kustinah sudah bertahun-tahun berjualan lopis keliling. Biasanya ia berjualan di lingkungan Perumahan Purwokencana, Kecamatan Purwokerto Utara, kemudian menyusuri Jalan Brigjen Encung dan berhenti di Taman Balai Kemambang Purwokerto. Namun selama Balai Kemambang masih tutup, Kustinah melanjutkan berkeliling ke kawasan perumahan lainnya.
Salah satu pembeli, Anjarwati, mengatakan sesekali ia tetap membeli lopis, karena sudah terbiasa makan lopis di pagi hari. Walaupun sebenarnya ia sedikit was-was membeli makanan yang tidak terbungkus.
“Kalau membuat sendiri, terus-terang tidak bisa dan ribet, jadi pilih beli saja, karena anak-anak juga suka minta lopis. Namun, saya memilih penjual yang menggunakan masker, jadi tetap selektif,” tuturnya.