Gubernur DKI Akui Ada Penambahan Tingkat Positif Covid-19

Tangkapan layar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan informasi terbaru perkembangan COVID-19 di Ibu Kota dalam video yang diunggah Pemrov DKI Jakarta, Sabtu (25/7/2020) -Ant

“Jadi kita harus waspada, 4,8, lalu 5,2, dan 5,9. Nah, di satu sisi kapasitas testing Jakarta, kemampuan kita melakukan testing itu ditingkatkan,” katanya.

Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta gencar melakukan penemuan kasus (active case finding) untuk menemukan kasus-kasus positif, bahkan 30 persen dari temuan kasus positif di Jakarta kini adalah hasil dari active case finding yang dilakukan Puskesmas.

Puskesmas menemukan kira-kira 30 persen dari kasus positif, lalu 20 persen adalah hasil penelusuran kontak (contact tracing) dari kasus yang sudah ditemukan positif sebelumnya.

“Jadi, puskesmas ini berburu kasus positif di masyarakat,” ujarnya.

Setiap ditemukan kasus positif, lanjut Anies, lalu ditelusuri (tracing) sejarahnya, di-track orang-orang berinteraksi, setelah itu dilakukan testing.

“Lalu 50 persen sisanya (temuan kasus) berasal dari passive case finding, artinya orang yang datang ke rumah sakit, orang yang datang ke klinik, orang yang punya gejala, di situ kita periksa,” katanya.

Menurut Anies, meskipun active case finding ikut menaikkan grafik kasus positif, tapi tujuan Pemprov DKI bukan untuk menurunkan grafik, melainkan untuk dapat menghentikan penularan Covid-19 di lapangan secara nyata.

“Bila Jakarta hanya dinilai dari satu parameter saja, yaitu penambahan kasus positif tanpa melihat kasus yang lain, lalu dianggap Jakarta kasusnya tambah, bagi kami itu bukan masalah,” kata Anies. (Ant)

Lihat juga...