Devcom Digital Conference, Indonesia Diwakili 16 Studio Game

Ilustrasi. Pameran game terbesar Eropa Gamescom – Foto Ant

Data Survei Ekonomi Kreatif pada 2016 menyebut, subsektor aplikasi dan pengembang permainan menyumbang 1,86 persen dari PDB Ekonomi Kreatif, yang nilainya setara dengan Rp17,142 miliar. Melalui fasilitasi tersebut diharapkan, dapat mendukung pengembang game Indonesia bersaing di pasar global. CEO dari GameChanger Studio, sekaligus perwakilan dari tim kurator, Riris Marpaung mengatakan, juri harus bekerja keras untuk memilih game-game yang masuk ke daftar calon peserta, hingga terpilih menjadi peserta Gamescom 2020.

Tidak hanya hal-hal teknis, seperti gameplay dan visual art yang harus dinilai. Namun juga kesiapan teknis, mental dan strategi peserta atau developer-nya, untuk mengikuti ajang bergengsi dunia ini. “Harapan kami para peserta mendapatkan target yang telah ditetapkan dan hasil dari Gamescom ini berdampak positif bagi game yang dipamerkan. Tidak hanya itu, berbagai game terbaik yang telah terpilih akan menunjukkan kualitas dan posisi game Indonesia di mata global,” pungkasnya. (Ant)

Daftar 16 studio yang akan menjadi wakil Indonesia di Gamescom 2020 – Devcom Digital Conference 2020.

Daftar studio yang lolos dari open call

Agate (https://agate.id)

Lytogame (https://www.lytogame.com/)

Assemblr (https://assemblrworld.com/)

Gambir Studio (https://gambirstudio.com/)

Freemergency (https://freemergency.weebly.com/)

Big Fire Studio (https://miraclegates.com/)

Maulidan Games (http://maulidangames.com/)

Studio yang lolos dari program GELORA 2020

Megaxus Infotech (https://www.megaxus.com/)

Yayasan Teknologi untuk Indonesia (https://solveeducation.org/)

Educa Studio (https://www.educastudio.com/)

Lihat juga...