Upaya Mengembalikan Keseimbangan Ekosistem dengan Struktur HE
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Keberadaan hutan mangrove di pesisir pantai, merupakan salah satu cara untuk menghindari terjadinya Rob. Tapi karena, kerusakan di pesisir pantura Jawa sudah cukup kritis, maka dilakukan pemasangan Hybrid Engineering sebagai upaya mengembalikan keseimbangan ekosistem di pesisir pantai.
Peneliti Madya Pusat Riset Kelautan BRSDM, Dini Purbani menjelaskan, kondisi Pantura memang merupakan dataran rendah dengan sedimen yang berumur resen jenis adalah aluvial, sebagai endapan yang tidak terkompaksi.
“Sebagai endapan resen dan berada di dataran rendah, wilayah pantura kerap mengalami perubahan garis pantai dan terjadi Rob,” kata Dini saat dihubungi, Sabtu (6/6/2020).
Selain itu, lanjutnya, karena wilayah pantura awalnya adalah kawasan hutan mangrove.
Kawasan pantura pada tahun 70 – 80an memiliki hutan mangrove. Kemudian nelayan pada saat itu menangkap ikan menggunakan trawl. Tangkapan ikan dengan alat trawl mengancam keberlangsungan perikanan laut sehingga pemerintah melarang dan menggantikan dengan budidaya perikanan.
“Ini awal terjadi perubahan garis pantai dan rob, karena hutan mangrove dibuka untuk budidaya perikanan tawar. Pembukaan hutan mangrove secara besar-besaran mengakibatkan hempasan gelombang menerjang bibir pantai ditambah lagi bermunculan permukiman nelayan di garis pantai,” urainya.
Dini menyebutkan kerusakan mangrove sudah mencapai titik kritis di daerah pantura. Contohnya, daerah Desa Bedono Demak dan Muara Gembong Bekasi.
“Sebagai contoh di Muara Gembong, jika kita perhatikan dari portal google earth dari tahun 70an hingga 2020 tampak di Desa Pantai Bahagia cukup parah abrasinya. Hal tersebut mengakibatkan serapan air tanah menjadi asin,” ucapnya.