Taman Srigunting, Lokasi Latihan Militer Era Kolonial Belanda
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Karena bertambahnya kebutuhan VOC saat itu, maka dilakukanlah perluasan untuk mengakomodir kegiatan di pantai utara dan timur Jawa yang beribukota di Semarang. Perluasan tersebut dilakukan di tahun 1715-an. Di dalam rancangan perluasan Benteng VOC tersebut, lapangan parade sudah ada.
Di dalam lapangan parade tersebut, juga terdapat fasilitas yang bisa digunakan masyarakat Belanda, seperti sumur artetis, tugu reklame, dan gazebo untuk bermain musik. “Dulu, saat digunakan kegiatan militer tentara VOC, Taman Srigunting cukup luas. Bahkan mencakup tanah, yang terletak tepat di sisi timur taman,” tambahnya.
Seusai kemerdekaan, Taman Srigunting, mulai dibangun sekitar tahun 1970-1980-an. Namun, kala itu taman belum bisa diakses untuk umum.“Awalnya taman itu merupakan taman statis, tidak bisa diakses masuk. Hanya sebagai paru-paru kota,” tambahnya.
Baru pada tahun 2004, mulai dibangun jalan setapak yang berada di empat penjuru taman. Hal itu dilakukan, agar masyarakat bisa menikmati keindahan taman yang menjadi salah satu ikon Kota Lama Semarang.
Mulai di tahun 2004, dibangunlah jalan setapak yang berada di empat penjuru taman. Hal tersebut dibangun agar masyarakat bisa menikmati berada di tengah taman Srigunting.
“Keberadaan Taman Srigunting di Kawasan Kota Lama, yang dahulunya merupkana lapangan parade militer era VOC, yang ini menjadi taman kota, saya nilai sudah sudah tepat. Kawasan Kota Lama memang membutuhkan taman kota atau landscape hijau, selain sebagai paru-paru kota juga agar tidak terlihat gersang, seperti era kolonial dahulu,” pungkasnya.