Order Lukisan Airbrush dan Mural di Sikka, Stabil

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Selama masa pandemi Covid-19, order lukisan mural dan airbrush di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, masih stabil. Meski begitu, para pelukis juga dituntut untuk berkreasi dan meningkatkan kemampuan serta melakukan terobosan, termasuk membuat lukisan mural di dinding atau tembok bangunan fasilitas umum.

“Order melukis masih tetap ada, hingga saat ini masih ada 8 yang belum saya kerjakan,” kata Mikael Ricardus Sengi, pelukis di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (16/6/2020).

Richo, sapaannya, mengatakan sejak Februari dan mulai merebaknya wabah Corona, dirinya sudah menyelesaikan 6 lukisan. Ada lukisan mural Covid-10, penataan taman dan lukis dinding di rumah warga dan tempat usaha seperti rumah makan.

Ada juga order melukis di makam, melukis airbrush di mobil dan sepeda motor serta membuat taman sekalian dengan melukis di dindingnya. Dia pun harus menggunakan 2 orang mahasiswa untuk membantunya.

“Selama pandemi Covid-19,order melukis masih ramai tetapi tetap dalam bekerja kami selalu menggunakan masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan. Ada juga lukisan 3 dimensi di cangkir kopi serta daftar menu di rumah makan,” ungkapnya.

Lukisan 3 dimensi, terang Richo, biayanya mahal. Satu meter persegi Rp300 ribu. Menurutnya, membuat lukisan 3 dimensi lumayan sulit dan dia belajar sendiri dengan melihat di internet.

Saat itu, tutur mantan karyawan Palang Merah Indonesia Cabang Sikka ini, banyak sekali masyarakat yang memesan lukisan 3 dimensi. Peluang lukisan masih besar, termasuk melukis dinding dan melukis dengan teknik Airbrush.

“Lukis di dinding biayanya dari Rp200 ribu sampai Rp500 ribu. Lukisan airbrush paling murah Rp300 ribu sampai Rp750 ribu. Kalau melukis di mobil biasanya cuma sehari selesai, tetapi untuk sepeda motor bisa dua hari, karena harus mengecat semua,” ungkapnya.

Lihat juga...