Nuklir Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik Industri

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Kebutuhan listrik yang makin meningkat sejalan dengan perkembangan aktivitas dan transportasi di Indonesia, dinyatakan tidak bisa dipenuhi hanya dengan sumber daya yang ada saat ini. Terutama untuk kebutuhan industri. Sehingga, penggunaan nuklir diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik ini. 

Pengamat Energi, Kurtubi, menyatakan kebijakan energi Indonesia seharusnya mendukung perjalanan menuju perekonomian tinggi. “Yaitu, kebijakan yang membuat elektrifikasi rasio 100 persen atau mendekati dan mendukung terjadinya perekonomian tinggi, di mana listrik kebutuhan industri dan bisnis bisa terpenuhi secara maksimal. Sehingga keinginan pertumbuhan ekonomi minimal 7 persen hingga dua digit itu bisa tercapai,” kata Kurtubi, dalam Zoom Webinar Nuklir untuk Listrik, Jumat (26/6/2020).

Pemenuhan listrik untuk kebutuhan industri, bisnis dan transportasi, ujarnya, merupakan salah satu syarat untuk mencapai perekonomian tinggi, seperti yang juga pernah dilakukan oleh negara-negara industri maju.

Pengamat Energi, Kurtubi, saat Zoom Webinar Nuklir untuk Listrik yang diselenggarakan oleh HIMNI, Jumat (26/6/2020). –Foto: Ranny Supusepa

“Era kebijakan menggunakan migas sebagai bahan dasar energi dan mengekspor sumber daya tambang tanpa diolah itu sudah selesai. Kebijakan saat ini, seharusnya mendukung keinginan untuk mencapai negara industri maju pada 2045. Kalau pertumbuhan ekonomi hanya lima persen, bagaimana bisa tercapai?” ujarnya.

Pembentukan industri hulu dan hilir, lanjutnya, hanya bisa tercapai jika base load listrik industri, bisnis dan transportasi bisa terpenuhi untuk 24 jam.

Lihat juga...