KKP Ajak Milenial Bergerak Atasi Persoalan di Segitiga Karang
Editor: Makmun Hidayat
CT-Day merupakan kegiatan bersama yang diperingati setiap tanggal 9 Juni oleh semua negara anggota CTI. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatannya dilakukan secara daring. KKP bersama NCC CTI-CFF menggelar talkshow yang dikemas dalam program Bincang Asik Bikin Semua Tertarik (Bisik-Bisik) PRL. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari generasi milenial.
Staf Khusus Milenial Presiden sekaligus CEO Kitong Bisa, Billy Mambrasar yang hadir sebagai pembicara menceritakan pengalamannya saat mengajar di Fak-Fak, Papua. Menurutnya, bagi beberapa masyarakat, laut bukan hanya bermakna secara ekonomis. Laut juga berarti kesatuan.
“Walaupun kita berbeda (agama), tetapi kita disatukan oleh laut yang sama dan kita harus menjaganya bersama-sama,” ucap Billy.
Meski demikian, Billy menyayangkan terjadinya penurunan minat anak-anak milenial untuk menjadi penerus ahli waris daripada nilai-nilai kelautan atau menjadi nelayan. Padahal kita tahu bahwa kita negara maritim dan nenek moyang kita seorang pelaut.
“Beberapa pekerjaan besar yang harus diselesaikan adalah bagaimana mengurangi sampah plastik di laut, mengurangi angka kemiskinan di sektor kelautan, dan bagaimana mewarisi kebanggaan kepada generasi milenial untuk menjadi nelayan-nelayan modern dan teknologi tinggi,” terangnya.
Sementara itu, Executive Director Divers Clean Swietenia Puspa Lestari menjelaskan banyak hal-hal sederhana yang bisa dilakukan generasi milenial dalam menjaga laut, di antaranya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan, kantung plastik, gelas dan botol plastik.
“Masalah plastik di tahun 2019 didominasi oleh single use plastic yang diproduksi oleh kita, baik itu di kota dan di pesisir. Sampah-sampah ini sulit didaur ulang,” jelasnya.