Ketua Gugus Tugas: Jaga Jarak Mudah Diucapkan, Sulit Dilakukan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Menjaga jarak atau physical distancing, sebagai bagian dari protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi penting untuk dilakukan. Kendati sudah sering disebarluaskan melalui berbagai media, namun hal itu masih sulit dilakukan.
“Jaga jarak mudah diucapkan, akan tetapi masih sulit untuk dilakukan,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional), Doni Monardo lewat keterangan tertulis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
Padahal apabila hal itu dilakukan, maka Covid-19 dapat dikendalikan. Sebagaimana rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), jarak aman yang dianjurkan dalam physical distancing adalah satu hingga dua meter.
Doni juga mengatakan bahwa kedisiplinan menjadi kunci dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu tidak akan mudah ditularkan apabila masyarakat disiplin.
“Seperti yang saya sudah katakan, tiga kunci utama dalam memutus kunci penanganan Covid-19 adalah disiplin, disiplin dan disiplin,” tegas Doni.
Kemudian, sebut Doni ketika bicara mengenai puncak Covid-19, hal tersebut semestinya tidak akan terjadi dengan kedisiplinan yang tinggi. Sebab katanya, menurut Tim Pakar Gugus Tugas Nasional, hingga hari ini belum ada ahli atau pakar yang dapat mengukur dan memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Seluruh dunia saat ini sedang berlomba untuk membuat dan mendapatkan vaksinnya.
“Berdampingan (dengan COVID-19), bukan berarti menyerah, akan tetapi kita harus beradaptasi. Bagaimana kita tetap melakukan aktivitas, tapi tidak terpapar COVID-19,” tutupnya.