Dokter Andani: Covid-19 Bukanlah Sebuah Virus Baru

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Yang paling penting dalam penanganan Covid-19 ini adalah bagaimana kita bisa mencari orang-orang yang berpotensi sebagai penular, semakin banyak yang ditemukan, pada dasarnya kasus positif tidak akan meningkat,” ujarnya.

Dokter Andani mengatakan dengan istilah, mana yang penting menangkap harimau dalam kandang dari pada menangkap harimau di jalan? Tentu yang penting adalah menangkap harimau dijalan.

Untuk itu, bisa dianalogikan dengan kasus Convid-19, harimau dalam kandang adalah pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit. Sedang harimau di jalanan adalah orang orang yang berpotensi sebagai penular.

“Semakin banyak kita menangkap harimau di luar, sama artinya semakin banyak kita menangkap orang-orang berpotensi sebagai penular,” sebut dia.

Artinya upaya tersebut adalah upaya yang terbaik di lakukan bersama, dalam proses memutuskan rantai penularan. Dari kondisi-kondisi yang demikian, serta data-data tersebut, yang disusun dr Andani susun sejak kasus Covid-19 mulai berkembang sampai saat ini.

Menanggapi hal itu, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang mendengarkan presentasi dr Andani melalui video conference, mengatakan, saat ini telah banyak dilakukan swab kepada orang-orang yang dinilai melakukan kontak dengan orang yang terpapar Covid-19.

Seperti halnya di Pasar Raya Padang, dimana dilakukan tes swab kepada ribuan pedagang. Upaya ini bentuk mempercepat penanganan Covid-19 juga. Sehingga jika sudah bisa diketahui kondisi pedagang, maka dapat pula dilakukan langkah penanganan yang cepat.

“Jadi kalau sudah ditemukan sejak dini. Bagi yang positif bisa langsung ditangani. Karena jika tidak demikian, penularan bisa terjadi, sebab ada pula orang yang terpapar dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG),” sebutnya.

Lihat juga...