Covid-19 Ubah Masyarakat Menggunakan Transaksi Non-Tunai

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

DENPASAR –  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menegaskan, Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak perubahan perilaku sosial dalam bermasyarakat. Tetapi juga perilaku masyarakat dalam bertransaksi yaitu dari secara tunai menjadi non tunai.

Hal ini disampaikan Trisno Nugroho saat seminar virtual yang mengusung tema “What Can Bali’s Tourism Industry Do With Digital Payment In The New Normal Era?” Kamis (4/6/2020).

Menurut Trisno, saat ini masyarakat mulai terbiasa untuk bertransaksi secara non-tunai dari rumah saja. Transaksi non-tunai khususnya yang berbasis digital selain lebih aman, cepat dan mudah juga diharapkan mampu mendukung kesiapan pariwisata di era new normal.

Sektor pariwisata selama ini memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Bali. Dimana pada tahun 2019, total devisa dari pariwisata Bali mencapai USD 9,346 juta atau setara dengan 53,65% PDRB Bali.

Disebutkan, sektor pariwisata tersebut sangat mengandalkan pergerakan wisatawan baik domestik maupun asing. Dengan adanya pembatasan aktivitas sosial melalui penutupan bandara dan pelabuhan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di Provinsi Bali.

Sementara itu, pada Triwulan I 2020, berdasarkan data BPS jumlah wisatawan yang masuk ke Bali mengalami penurunan hingga 42,3% (yoy) dari 1.819.664 wisatawan pada Triwulan I 2019 menjadi 1.050.024 wisatawan. Penurunan ini diprediksi semakin dalam pada Triwulan II tahun 2020.

“Penurunan kinerja sektor pariwisata Bali di masa Covid-19 tersebut tidak dapat dibiarkan terus berlangsung lama. Sektor pariwisata harus mampu bangkit dengan cara beradaptasi terhadap tatanan hidup baru (new normal) di tengah Covid-19.

Lihat juga...