Titiek Soeharto Beri Semangat Warga Terdampak Covid-19 di Jakarta

Editor: Koko Triarko

“Ini boneka seni TMII tinggalnya di satu area di sini? Tetap semangat ya, dan berdoa pada Allah SWT agar Covid-19 berakhir dan bapak-ibu bisa kerja lagi di TMII,” ujarnya.

Kemudian, Titiek Soeharto melangkahkan kakinya ke kontrakan Karti, salah satu anggota paguyuban jamu gendong TMII. Titiek Soeharto pun menyapa mereka dengan ramah, dan memberi semangat, juga berharap agar paket sembako ini dapat meringangkan beban hidup mereka.

“Ini ada paket sembako dari keluarga besar Pak Harto, mohon diterima semoga berkah. Dan, saya titip agar ibu-ibu bacakan Alfatihah untuk Pak Harto, ya,” ucap Titiek Soeharto dengan senyum khasnya.

Titiek Soeharto secara simbolis memberikan paket sembako itu kepada Kasijem, Karti dan Eka.

“Terima kasih, Ibu Titiek. Sembako ini sangat membantu kami karena sudah lama tak jualan jamu di TMII. Kami berharap Covid-19 pergi, dan TMII buka kami bisa jualan lagi,” kata Kasijem.

Kasijem mengaku sejak TMII tutup sementara, para pedagang jamu tidak ada pemasukan. Padahal, biasanya tiap hari dapat dari jualan jamu di area TMII. Hal ini juga diakui Karti, yang sudah 30 tahun jualan jamu gendong di TMII.

“Biasanya sehari dapat Rp100 dari jualan jamu. Praktis sejak TMII tutup tak ada pemasukan. Alhamdulillah, dapat bantuan sembako ini dari Ibu Titiek,” ujarnya.

Titiek Soeharto pun bertanya, ragam jamu apa saja yang didagangkan kepada pengunjung TMII. “Jamunya, apa saja?” tanyanya.

Sontak Kasijem dan Karti, menjawabnya; “Kunyit asem, beras kencur, Ibu,” jawab mereka.

Usai foto bersama mereka, langkah kaki Titiek Soeharto berlanjut ke rumah kontrakan Erni, anggota paguyuban boneka seni TMII.

Lihat juga...