Pandemi Corona, Tempat Wisata Koja Doi Lumpuh Total

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Merebaknya pandemi corona membuat aktivitas pariwisata ke Pulau Koja Doi untuk menikmati berbagai destinasi wisata di tempat itu berhenti total dan ditutup sesuai dengan imbauan pemerintah.

“Biasanya dalam sehari minimal 20 orang yang datang ke Koja Doi untuk berwisata. Paling banyak hari minggu dan hari libur yang bisa mencapai 50 orang bahkan lebih,” kata La Anchol, warga Desa Koja Doi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Minggu (3/5/2020).

La Anchol yang juga kapten kapal Glass Buttom Boat ini mengaku bisa mengantar puluhan orang untuk berwisata melihat keindahan terumbu karang dan alam bawah laut di perairan Koja Doi sebelum pandemi corona.

“Sekarang pendapatan tidak ada sehingga terpaksa bekerja sebagai nelayan dahulu karena aktivitas pariwisata ditutup hingga batas waktu yang ditentukan pemerintah. Kami sebagai pelaku wisata pasti sangat kesulitan pendapatan,” ungkapnya.

La Anchol warga Desa Koja Doi saat ditanyai, Minggu (3/5/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Selain itu, kata La Anchol, tidak adanya wisatawan sangat berdampk terhadap tidak adanya pemasukan bagi warga lokal yang biasa menjual kain tenun, aneka souvenir serta makanan dan minuman.

“Kalau lagi ramai dalam sehari penjual kain tenun bisa menjual hingga 5 bahkan lebih kain tenun dengan harga Rp.300 ribu sampai Rp.500. Ibu-ibu penjual  makanan juga yang biasanya memperoleh pendapatan minimal Rp.100 ribu pun kehilangan pendapatannya,”ungkapnya.

Pemerintah kabupaten, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Petus mengatakan pemerintah  telah melakukan penutupan tempat wisata menyusul adanya larangan untuk ke luar rumah terkait penerapan social distancing.

Lihat juga...