Sejak Maret Banyak Wisatawan Asing Batal ke Sikka
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Merebaknya wabah corona membuat kunjungan wisatawan khususnya wisatawan asing ke Kabupaten Sikka hampir tidak ada, padahal sejak Maret hingga pertengahan bulan Desember sudah mulai musim liburan dan wisatawan mulai berdatangan.
Dampak corona bagi sektor pariwisata sangat terasa sekali termasuk di Kabupaten Sikka di mana akibat batalnya kunjungan wisatawan menyebabkan hotel penginapan, restoran, kafe, travel bahkan pramuwisata harus kehilangan pendapatan.
“Saya masih ada dua tamu di mana satunya sudah dua minggu lebih ada di penginapan saya dan satu baru tiba dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,” kata Wenefrida Efodia Susilowati, pemilik penginapan di Maumere, Minggu (12/4/2020) sore.

Kedua wisatawan asing ini, kata Susi sapaannya, berasal dari negara Prancis dan Algerina dan mereka juga belum bisa kembali ke negara mereka karena adanya lockdown akibat merebaknya wabah corona.
Dia mengakui, petugas dari Desa Habi dan tim kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Kangae sudah datang ke home stay miliknya melakukan penyemprotan disinfektan dan mengimbau dilakukan karantina mandiri.
“Mereka juga saya sudah kasih tahu tidak bisa ke tempat wisata kecuali snorkling atau diving karena di mana-mana tempat wisatanya ditutup. Sebenarnya kasihan juga tapi apa boleh buat,” ujarnya.
Salah seorang wisatawan, kata Susi, sudah 20 hari berada di penginapan karena dirinya merasa lebih aman di Maumere apalagi negaranya sedang menerapkan aturan lockdown sehingga tidak bisa kembali.