Pemeriksaan Teratur Cegah Diabetes Makin Parah

Editor: Koko Triarko

Salah satu penderita Diabetes, Nana saat zoom konpers, Jumat (10/4/2020). –Foto: Ranny Supusepa 

JAKARTA – Gangguan diabetes melitus saat ini sudah hampir menghinggapi seluruh kalangan masyarakat. Untuk itu, diperlukan suatu pengawasan rutin, yang tidak hanya ditujukan bagi penderita diabetes, tapi juga bagi nondiabetes. 

Salah seorang penderita gula darah, Nana, mengaku sering mengalami gejala mudah capai, mudah haus dan mengantuk.  “Sekitar 10 tahun lalu, saya dinyatakan memiliki gula darah 180. Tapi, saya tetap menjalankan kehidupan seperti biasa. Sekitar 3-4 tahun lalu, mulai gejalanya muncul. Terutama yang mengganggu adalah ritual kencing di malam hari,” kata Nana, saat zoom konpers, Jumat (10/4/2020).

Ahli Patologi Klinik dr. Yulia Sari, SpPK saat zoom konpers, Jumat (10/4/2020). -Foto Ranny Supusepa

Gejala meningkat dengan adanya pendarahan pada gusi, terutama saat sikat gigi. “Gigi suka terasa ngilu dan gigi juga menjadi goyang. Tidak bisa digunakan untuk menggigit yang sedikit keras. Februari kemarin diperiksa, ternyata gula darah saya sudah 324,” paparnya lebih lanjut.

Ahli Patologi Klinik, dr. Yulia Sari, SpPK., menyatakan diabetes melitus ini seperti induk penyakit. “Karena diabetes ini akan memicu gangguan pada organ tubuh lainnya. Misalnya, gangguan ginjal, glaukoma pada mata maupun risiko stroke,” kata Yulia.

Ia menyatakan, gejala diabetes biasanya sudah mulai terlihat sejak delapan tahun sebelum dinyatakan sebagai penyakit oleh tenaga medis.

“Gejala biasanya sudah ada. Jadi seperti yang dialami oleh Nana, dia dinyatakan diabetes itu tiga tahun lalu. Tapi sebenarnya gejala sudah muncul mulai dari 10 tahun yang lalu, pada saat pemeriksaan gula darah menunjukkan angka 180,” ujarnya.

Lihat juga...