Bertus Manfaatkan Daun Kelapa jadi Aneka Kerajinan Tangan
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
Dia sudah terbiasa dan tergolong spesialis mengukir kayu dan pintu termasuk salib di kuburan.Juga mengukir tiang rumah termasuk rumah adat dengan motif sesuai pesanan.
“Saya pernah mengukir tiang rumah adat di Hewokloang dan di Ende. Saya di sentra tenun ikat Jata Kapa disuruh melukis motif tenun ikat agar bisa ditenun kembali,” ujarnya.
Bertus mengakui, untuk seni pasaran di kabupaten Sikka dan NTT belum terlalu baik dan masih jauh dibandingkan dengan Bali.Di NTT orang masih sebatas mengagumi belum sampai taraf membeli apalagi dengan harga mahal.
Kepala dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM kabupaten Sikka Yoseph Benyamin mengakui, dirinya sengaja merekrut Bertus agar bisa menganyam dan membuat aneka wadah untuk perlengkapan cafe Nimba.
Piring makan dari anyaman daun kelapa kata Yoseph yang nantinya akan dilapisi dengan daun pisang sementara gelasnya akan dibuat dari bambu sehingga semuanya menggunakan bahan alam.
“Kami rencanakan kafe ini nanti semuanya berbahan alam karena sesuai dengan bangunannya beratap daun kelapa dan dindingnya dari bambu.Kursi juga dari potongan kayu kelapa dan bambu,” terangnya.