Tari Krida Sang Garuda Raih Penghargaan Leprid
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Suara iringan gamelan menggema dalam pembukaan Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Semarang (Unnes) di lapangan Prof Dirham, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Sekaran Gunungpati Semarang, Kamis (5/3/2020). Tidak lama kemudian, ratusan penari muncul dari balik panggung membawakan tari Krida Sang Garuda.
Tarian tersebut bercerita tentang keanekaragaman suku budaya di Indonesia, namun hidup rukun dengan berpegangan pada Pancasila, yang diwujudkan dalam bentuk burung garuda. Tidak hanya itu, kain putih sepanjang 55 meter, sebagai lambang usia Unnes juga ikut dibentangkan dan menjadi properti tari.
Keunikan tarian tersebut pun mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid). Bahkan capaian tersebut, dinilai bukan hanya menorehkan prestasi tingkat nasional, melainkan dunia.
“Unnes selama ini selalu fokus pada bidang budaya dan konservasi, termasuk dalam tari Krida Sang Garuda. Di dalam seni pertunjukan ini, tidak hanya menghibur namun juga ada pesan moral kebangsaan yang disampaikan. Mudah-mudahan pesan tersebut bisa menginspirasi kita semua,” papar Direktur Leprid Paulus Pangka, di sela penyerahan penghargaan.

Dipaparkan, bukan hanya kali ini saja, Unnes mendapat penghargaan dari Leprid. “Tercatat sudah 17 kali, kita berikan penghargaan. Rekor-rekor sebelumnya diraih Unnes juga dari bidang budaya, lingkungan hidup, pendidikan, dan teknologi. Sementara, untuk tarian Krida Sang Garuda ini, kita catat di rekor dunia Leprid ke-571,” lanjut Paulus.