Misa Rekonsiliasi Akhiri Kasus di Sekolah Seminari BSB Maumere

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Kasus dua orang siswa kelas XII yang menghukum siswa kelas VII dengan menempelkan feses ke mulut korban yang terjadi di sekolah Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) kota Maumere Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebanyak 77 korban beserta orangtua wali murid bersama dengan dua pelaku beserta orangtua wali murid serta pihak sekolah, pemerintah kecamatan, Dinas Pendidikan,Kepemudaan dan Olahraga serta Polres Sikka dan Kodim 1603 Sikka hadir dalam Misa Rekonsiliasi.

“Kami meminta maaf atas peristiwa yang telah terjadi yang telah mencoreng lembaga pendidikan ini,” kata RD Deodatus Du’u Praeses Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kamis (5/3/2020).

Dikatakan Deodatus, pihaknya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak terutama orangtua korban sehingga rekonsiliasi bisa terlaksana dengan perayaan ekaristi yang dipimpin Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr.

Praeses Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere kabupaten Sikka, RD Deodatus Du’u (kiri) dan uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu,Pr yang ditemui usai perayaan ekaristi di sekolah tersebut, Kamis (5/3/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Rekonsiliasi yang dilakukan katanya sudah sangat tepat karena sebagai media refleksi agar bisa melakukan pembenahan dan dirinya berjanji peristiwa seperti itu kedepannya tidak akan pernah lagi terjadi di sekolah ini.

Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr juga mengapresiasi langkah rekonsiliasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak baik orangtua murid pelaku dan korban untuk saling memaafkan.

Lihat juga...