Swiss Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Corona
ZURICH – Seorang perempuan berusia 74 tahun, yang tinggal di Swiss bagian barat, dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona. Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Lausanne yang terletak di wilayah Vaud, mulai Selasa (3/3/2020).
Otoritas setempat menyebut dia merupakan pasien dengan risiko tinggi, yang menderita penyakit kronis. “Kasus kematian pertama dari wabah di negara ini,” kata pihak kepolisian, Kamis (5/3/2020).
Hingga saat ini, Swiss telah mengonfirmasi sebanyak 58 kasus infeksi COVID-19. Negara ini memiliki riwayat perjalanan warga ke Italia, di mana 3.000 orang lebih didiagnosis terjangkit virus corona dengan 107 kasus kematian. Kondisi yang sama juga terjadi di Prancis dan Jerman.
Otoritas kesehatan Swiss menyebut, terdeteksi mereka yang terinfeksi Covid-19 kebanyakan adalah anak muda. Namun, mereka cenderung menularkan kepada orang tua, dengan kondisi tubuh yang lebih rentan.
Pemerintah Swiss telah melarang kegiatan besar, yang kemungkinan dihadiri oleh lebih dari seribu orang. Warga juga diimbau untuk saling menjaga jarak, menghindari jabat tangan, serta menahan diri agar tidak melakukan salam kecupan yang sudah menjadi tradisi.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan besar juga menerapkan kebijakan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona. UBS dan Nestle, memberlakukan larangan berpergian. Perusahaan parfum Givaudan, memilih menutup lokasi kerja di dekat kota Zurich, setelah ada pegawainya yang dilaporkan terinfeksi.
Sementara itu, jumlah kasus orang yang dipastikan mengidap virus corona di Jerman melonjak menjadi 109 infeksi dalam satu hari. Hingga Kamis (5/3/2020) pagi, terdapat 349 pasien corona di seluruh wilayah Jerman. Jumlah ini naik dari sebelumnya hanya 240 pengidap pada Rabu (4/3/2020) pagi. “Dan 262 pasien hingga Rabu sore,” kata Badan kesehatan masyarakat Jerman.