Status KLB DBD di Sikka, Berakhir
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di puskesmas dan empat rumah sakit di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur, terus menurun sejak minggu ke-8. Pada Selasa (17/3/2020) jumlah kasus 1.374, meninggal 14 dan yang dirawat 70 orang.
Sementara data Rabu (18/3/2020), jumlah kasus sebanyak 1.396, ada penambahan sebanyak 22 pasien dengan jumlah yang sembuh mencapai 1.292 orang, sementara yang dirawat 90 pasien.
“Memang jumlah kasus baru terus mengalami penurunan hingga minggu ke delapan sampai saat ini minggu ke-12,” kata Petrus Herlemus, Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Rabu (18/3/2020).
Saat ditemui di kantornya, Petrus menyebutkan tidak benar ada isu di media sosial yang menyebutkan jumlah pasien DBD yang meninggal bertambah dua orang pada Selasa (17/3/2020), sebab pasien meninggal karena penyakit lain berdasarkan diagnosa dokter.
Dirinya meminta, agar masyarakat jangan menyebarkan isu tidak benar di media sosial, sebab yang bisa menentukan seseorang meninggal dunia akibat penyakit hanya berdasarkan pemeriksaan medis.
“Jangan karena ada ambulans yang lewat di kampung orang mulai berpikir pasien yang meninggal dunia pasti akibat terkena serangan DBD. Harus ada diagnosa dokter dahulu, baru bisa dipastikan penyebab meninggalnya,” tuturnya.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, menyebutkan puncak peningakatan kasus DBD terjadi pada minggu ke-tujuh dengan 190 kasus, dan menurun pada minggu ke-delapan menjadi 184 kasus dan minggu ke-sembilan menjadi 178 kasus.
Robi, sapaannya menyebutkan, minggu kesepuluh jumlah kasus terus menurun menjadi 154 kasus, sementara minggu ke-11 terus menurun hingga mencapai angka 125 kasus.