MAUMERE — Hujan yang mengguyur Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak bulan Desember hingga Maret 2020 membuat sampah berserakan di areal pertokoan di kota Maumere serta di beberapa kali mati yang tersebar di sekitar kota Maumere.
Selain sampah yang berserakan, saluran-saluran air juga tergenang dan sampah plastik terlihat tersumbat di ujung saluran dan belum dibersihkan sama sekali sehingga berpeluang menjadi sarang nyamuk.
“Kita mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sikka agar selama 14 hari ke depan kita melakukan gerakan massal Pemberantasan Sarang Nyamuk sejak pukul 07 sampai 09 WITA,” kata Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Rabu (4/3/2020).

Dikatakan Robi sapaannya, gerakan kebersihan massal akan berlangsung di kantor pemerintah, swasta, sekolah-sekolah dan segenap wilayah dimana semua pegawai negeri akan menjadi inisiator .
Pemerintah Kabupaten Sikka, kata dia, juga akan melibatkan TNI AD,AL, Polres Sikka dan Brimob Maumere agar bersama-sama melaksanakan aksi bersih-bersih guna mencegah berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah.
“Kasus terakhir sebanyak1.085 pasien terkenan DBD dan dirawat di rumah sakit sebanyak 103 pasien.Hingga kini korban meninggal dunia masih 11 orang,” terangnya.
Saat membagi lotion anti nyamuk di SDK Bhaktyarsa, Robi juga meminta agar pihak sekolah juga terlibat dalam aksi kebersihan dan melakukan pemantaun jentik nyamuk di lingkungan sekolah setiap harinya.