Menteri PUPR Instruksikan Pemanfaatan Tanaman Akar Wangi

JAKARTA  – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menginstruksikan pemanfaatan tanaman vetiver atau akar wangi di berbagai infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR seperti waduk, tanggul sungai, dan tebing jalan dalam rangka mencegah longsor.

“Beberapa hari lalu banjir dan longsor di sejumlah daerah menandakan fenomena perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan. Pemerintah telah mencanangkan tanaman vetiver untuk mencegah longsor, termasuk bisa dimanfaatkan untuk mencegah longsor di tanggul-tanggul sungai dan di lereng/tebing jalan nasional dan jalan tol,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Tanaman vetiver mulai diperkenalkan Presiden Jokowi bersama Menteri Basuki saat meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor di dua desa Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2).

Dalam kunjungan tersebut Presiden melakukan penanaman rumput vetiver bersama warga di lokasi lereng longsoran Desa Pasirmadang. Vetiver atau akar wangi diyakini Presiden bermanfaat untuk perbaikan lingkungan termasuk solusi masalah sedimentasi waduk dan sungai.

Dalam kurun waktu setahun, akar tanaman vetiver bisa tumbuh 50 centimeter hingga satu meter. Sementara dalam waktu 3 tahun tingginya mencapai empat meter.

Akar tanaman yang berasal dari India itu sangat kuat dan memiliki kemampuan menahan lumpur enam hingga 35 kali lebih kuat dibandingkan jenis rumput lainnya. Untuk itu vetiver efektif mencegah tanah agar tidak longsor atau terkena erosi, banjir, hingga menahan sedimentasi ke waduk dan sungai.

Penanganan sungai di bagian hulu selain dilakukan dengan pendekatan vegetatif melalui reboisasi, juga dilakukan dengan normalisasi seperti pelebaran, pengerukan sedimentasi dan perkuatan tebing, sehingga menambah kapasitas sungai dan mengurangi risiko banjir.

Lihat juga...