Masa Tugas Nakes TNI Tangani DBD di Sikka, Diperpanjang
Editor: Koko Triarko
Bantuan 10 dokter umum dari Kementerian Kesehatan yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan NTT, menurunya telah bertugas di rumah sakit, di mana para dokter diambil dari kabupaten tetangga seperti Flores Timur, Ende, Nagekeo dan Kupang.
“Para dokter umum ini ditugaskan untukmenangani pasien DBD di rumah sakit hingga kasusnya menurun signifikan,” jelasnya.
Hingga Jumat (13/3/2020) sore, papar Petrus, jumlah pasien telah mencapai 1.289 orang, di mana jumlah korban meninggal masih tetap sama 14 orang anak, namun kasusnya cenderung menurun termasuk dirawat di rumah sakit.
Saat ini, ucapnya, 86 pasien DBD masih dirawat. RS TC Hillers Maumere merawat 68 pasien, RS St.Gabriel Kewapante sebanyak 19 orang serta RS Sta.Elisabeth Lela berjumlah 2 penderita.
“Para pasien didominasi anak-anak sebanyak 74 orang, sementara orang dewasa hanya 12 orang. Data DBD tersebut dihimpun berdasarkan laporan dari rumah sakit dan Puskesmas,” terangnya.
Sementara itu, Acep Effendi, SKM., M.Si., Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan provinsi NTT, mengatakan sehebat apa pun dokter di rumah sakit, seluas apa pun rumah sakit, kalau tidak diperhatikan sumber penularannya, demam berdarah tidak akan selesai.
Menurut Acep, nyamuk Aede aegypti yang selama ini hanya berada di dalam rumah dan di air bersih saat penelitian di Sikka bersama tim Kementrian Kesehatan, banyak ditemukan berada di luar ruangan dan di air kotor juga nyamuk ini hidup.
“Nyamuk ini diusir dari dalam rumah, sehingga dia keluar rumah dan terpaksa beradaptasi dengan lingkungan. Makanya, nyamuk ini pun lebih banyak hidup di luar rumah di tempat-tempat air tergenang,” jelasnya.