Dharma Wanita FK UB Adakan Ceramah Kesehatan soal Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
Sesuai arahan dari WHO dan Kemenkes, mencuci tangan yang paling baik adalah dengan menggunakan sabun antiseptik untuk menghilangkan kuman dan harus dengan air yang mengalir supaya tidak ada retensi atau kumannya tidak menempel lagi. Selain dengan sabun bisa juga memakai hand sanitizer.
Selanjutnya, ada waktu atau momen-momen yang tepat untuk cuci tangan, misalnya ketika akan menyentuh bayi, keluar dari kamar mandi, atau ketika akan makan.
“Apalagi sekarang sedang ada wabah ini, harusnya waktu cuci tangannya jadi lebih banyak. Setelah kumpul bersama teman-teman harus cuci tangan, habis dari luar rumah, habis menyetir harus cuci tangan, habis keluar rumah juga harus cuci tangan,” sebutnya.
Kurang lebih ada 6 langkah dalam mencuci tangan yang baik dan benar, supaya nanti seluruh area dari tangan bisa bersih. Tidak hanya telapak yang dicuci, tapi disela-sela jari, kuku juga termasuk yang akan dibersihkan.
“Harapannya, melalui ceramah kesehatan bisa memberikan kesadaran kepada diri mereka sendiri agar bisa menjadi budaya sehat bagaimana menjaga kebersihan, dan bagaimana berlaku saat dia sakit. Selanjut bisa memberikan informasi yang tepat kepada keluarga dan lingkungan sekitar terkait covid-19,” tuturnya.
Sementara itu pemateri ceramah kesehatan, dr. Didi Candradikusuma, SpPD, KPTI, mengatakan bahwasannya angka kematian yang disebabkan Covid-19 jauh lebih sedikit dibandingkan SARS dan Mers.
“Angka kematian dari SARS 10 persen, angka kematian dari MERS sebanyak 34 persen, sedangkan Covid-19 itu hanya 3,2 persen,” sebutnya.
Hanya saja, lanjutnya, isu Covid-19 ini menjadi viral karena datangnya di era teknologi, di mana beritanya bisa segera menyebar ke seluruh dunia, sehingga banyak sekali menyebabkan masalah sosial.