Cegah COVID-19, Kolombia Berlakukan Karantina Selama 19 Hari
BOGOTA — Presiden Kolombia Ivan Duque pada Jumat malam (20/3) mengumumkan pihaknya akan memberlakukan karantina dalam skala nasional selama 19 hari di Kolombia mulai Selasa malam (24/3) demi menekan penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19).
Sejauh ini, otoritas setempat melaporkan 158 positif tertular COVID-19, tetapi belum ada korban jiwa.
Duque mengatakan kebijakan itu akan membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah. Aturan itu, menurut dia, penting dilakukan demi menanggulangi penyakit.
“Dalam beberapa minggu ke depan, kita memiliki peluang untuk bersama-sama menekan laju penyebaran virus,” ujar Duque.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan rincian aturan itu akan diumumkan pada Senin (23/3), sehari sebelum karantina diterapkan di Kolombia.
Sejumlah sumber dari pemerintah mengatakan kebijakan itu tidak berlaku untuk petugas medis, pasukan keamanan, dan pekerja di sektor farmasi serta supermarket.
Pemerintah Kolombia sebelumnya mengatakan pihaknya akan menghentikan akses masuk dan ke luar untuk penerbangan internasional mulai Senin. Otoritas setempat juga meminta warga berusia 70 tahun ke atas untuk tetap berada di rumah sampai akhir Mei.
Otoritas setempat juga menutup perbatasan darat dan laut, bar, dan meliburkan sekolah.
Kebijakan karantina nasional yang akan diberlakukan tidak membatalkan aturan pembatasan yang telah ditetapkan pemerintah daerah, kata Duque.
Sementara itu, di ibu kota Kolombia, Bogota, simulasi karantina telah berlangsung sejak Jumat dan akan berakhir pada Senin. Pemerintah memberi penduduk waktu selama 24 jam untuk mempersiapkan diri sebelum karantina itu dimulai.