Cegah Corona, Pemprov Sumbar Minta Pengurangan Frekuensi Penerbangan

Editor: Makmun Hidayat

Ia menyebutkan, sesuaikan bahasa yang tertera dalam surat yang dikirim ke Kementerian Perhubungan, ialah Pemprov Sumatera Barat berharap agar mengurangi frekuensi penerbangan dari daerah terjangkit. Di Sumatera Barat, meski tidak ada kasus virus Covid-19, langkah kewaspadaan dan antisipasi tetap dilakukan.

“Kita tidak mau cuek dalam penanganan virus Covid-19 ini. Memang kita zero Covid-19, tapi upaya pencegahan penularan hal penting yang untuk dilakukan,” jelasnya.

Nasrul mengaku bahwa sebenarnya perlu ada langka tegas dalam hal upaya antisipasi penyebaran virus Covid-19. Penutupan BIM dinilai hal yang layak. Akan tetapi, kebijakan dan kewenang BIM, bukan di pemerintahan di daerah, tapi langsung Kementerian  Perhubungan.

Ia menyatakan persoalan penutupan bandara adalah wewenang Kementerian Perhubungan, bukan kewenangannya Pemprov Sumatera Barat, atau malah pemerintah kabupaten dan kota. Persoalan khawatir potensi besar dari pintu penerbangan itu, tidak hanya dikhawatirkan oleh kepala daerah di Kabupaten dan Kota saja, tapi kepala daerah di Provinsi Sumatera Barat, juga mengkhawatirkan hal yang sama.

“Ke depan jika situasi Covid-19 semakin memburuk, semoga Kementerian Perhubungan bisa menutup operasional di BIM sementara waktu,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Barat, Erman Rahman, soal menjaga pintu masuk kedatangan orang luar dari Sumatera Barat di bandara, kini Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, bekerja keras melakukan penantauan suhu penumpang, baik yang berangkat maupun yang datang.

“KKP telah bekerja keras untuk di BIM. Sejauh ini belum ada laporan penumpang dari penerbangan domestik itu yang positif Covid-19,” tegasnya.

Lihat juga...