6.512 Warga Periksa Darah di Labkesda Sikka Cegah DBD
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur, membuat banyak masyarakat cemas, sehingga saat mengalami panas langsung melakukan pengecekan darah.
Tak hanya di laboratorium rumah sakit umum, swasta serta laboratorium milik fasilitas kesehatan swasta, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Dinas Kesehatan kabupaten Sikka pun mengalami peningkatan jumlah kunjungan.
“Sejak dibuka tanggal 1 Februari 2020 hingga 10 Maret 2020, jumlah kunjungan sudah mencapai 6.512 orang. Kami menggunakan dua alat tes darah,” kata Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu (11/3/2020).
Petrus menyebutkan, dari jumlah tersebut sebanyak 669 orang terdeteksi positif demam berdarah, sehingga langsung mendapatkan penanganan di puskesmas maupun rumah sakit.
Menurutnya, pengobatan di laboratorium dilakukan secara gratis, namun pihaknya harus mengeluarkan dana yang diambil dari dana untuk penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, sehingga sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp500 juta lebih.
“Saya juga sudah meminta ke Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan mendapatkan bantuan 4 buah alat tes darah. Sementara satu alat lainnya berasal dari lembaga di Surabaya, Jawa Timur, sehingga akan ada tambahan lima alat tes darah,” sebutnya.
Alat ini, jelas Petrus, akan ditempatkan di Puskesmas Bola untuk melayani kecamatan Bola, Doreng dan Mapitara, Puskesmas Waigete untuk kecamatan Waigete serta Puskesmas Nita bagi warga di kecamatan Nita dan sekitarnya.
Selain itu, alat tes darah akan ditempatkan di Puskesmas Beru untuk wilayah Alok Timur dan sekitarnya, Puskesmas Kopeta untuk wilayah Alok Barat, sementara Puskesmas Paga, Magepanda dan Watubaing sudah memiliki alat ini.