Penggunaan Motor Knalpot Racing di Sikka Ganggu Beribadah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Hendro, salah seorang pelajar mengaku, kena tilang oleh polisi yang sedang melakukan razia di jalan raya saat hari Sabtu (1/2//2020) dan sepeda motornya diangkut ke Mapolres Sikka.

Dirinya mengaku membawa serta orang tuanya sebagai jaminan untuk meyakinkan polisi agar tidak menggunakan sepeda motor yang memakai knalpot racing serta membawa knalpot standar untuk ditunjukkan kepada polisi.

“Untuk mengambil sepeda motor, saya terpaksa harus mengikuti sidang tilang dan membayar denda. Saya harus membeli knalpot baru yang sesuai standar lalu membawanya ke Polres Sikka baru sepeda motornya bisa diambil,” ungkapnya.

Hendro mengaku, kejadian ini sebagai pelajaran buat dirinya karena menggunakan knalpot racing. Dirinya pun mengaku knalpot racing yang dipergunakannya dikasih oleh teman sekolahnya.

Seorang pelajar dibantu anggota Satlantas Polres Sikka Polda NTT sedang memotong knalpot racing menggunakan gergaji mesin saat proses pemusnahan di halaman Mapolres Sikka, Senin (3/2/2020). Foto: Ebed de Rosary

Disaksikan Cendana News di halaman Mapolres Sikka, para pelajar diundang untuk memotong knalpot racing menggunakan gergaji mesin serta menyaksikan pemusanahan knalpot tersebut.

Sebuah alat berat Tandem Roller dipergunakan untuk menggilas knalpot-knalpot racing yang diletakkan di aspal jalan di halaman Mapolres Sikka disaksikan puluhan pelajar SMP dan SMA serta segenap anggota Polres Sikka maupun pemilik sepeda motor.

Lihat juga...