Mensos Dorong Penurunan Angka Kemiskinan di Semarang
Editor: Makmun Hidayat
Dalam kesempatan tersebut, Juliari juga mengunjungi e-Warung, yang menjadi tempat menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi peserta PKM Program Keluarga Harapan (PKH), serta memfasilitasi hasil produksi warga setempat.
“Ini sangat efektif, karena dari warga untuk pemberdayaan ekonomi. Jadi, pemilik E-Warong juga merasa ambil bagian bisa juga berwirausaha. Termasuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” tadasnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan, upaya pemerintah daerah, pemerintah pusat, kementerian dan pihak swasta mampu membawa kota Semarang melaju dengan pertumbuhan dibidang sosial hingga infrastruktur.
“Hal ini terlihat dari turunnya angka kemiskinan yang signifikan mencapai 3,98 persen dari angka 4,2 persen tahun lalu,” jelas Hendi.
Sementara, pemilik e-Warung Kube Mandiri Jaya, Siti Sofiayah mengaku sangat terbantu dengan adanya program e-Warung dari Kemensos. Sebelumnya, warung miliknya tersebut hanya berskala mikro dengan barang dagangan yang terbatas.
“Saat ini hampir semua ada, mulai dari sayur mayur, daging hingga sembilan bahan pokok. Selain itu, para keluarga KPM juga kalau berbelanja disini, menggunakan kartu e-Money, jadi transaksi juga bisa dilakukan secara cepat,” terangnya.
Siti Sofiayah mengaku dalam sebulan rata-rata omzet kotor penjualan antara 25-35 juta rupiah, tergantung dengan kondisi masyarakat. “Alhamdulillah bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” pungkasnya.