Mensos Dorong Penurunan Angka Kemiskinan di Semarang

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Meski angka kemiskinan di Semarang, jauh di bawah rata-rata nasional, namun Menteri Sosial Juliari Batubara berharap, angka tersebut bisa terus ditekan sehingga jumlah penduduk pra sejahtera semakin menurun.

“Angka kemiskinan secara nasional masih di angka sembilan persen, sementara Semarang sudah 3,98 persen. Bisa dikatakan terendah se-Indonesia, namun tetap saja kita dorong bersama-sama agar tambah turun,” paparnya, disela penyaluran bantuan sembako di Kelurahan Bojongsalama, Jalan Pusponjolo Selatan, Semarang, Jumat (14/2/2020).

Diterangkan, pemerintah terus mendorong upaya percepatan penurunan angka kemiskinan. Satu di antaranya dengan program penyaluran bantuan sosial program sembako. Nantinya setiap keluarga penduduk miskin, akan menerima bantuan Rp150 ribu per bulan per keluarga. Angka tersebut meningkat dibanding  tahun sebelumnya, Rp 110 ribu.

“Kita berharap melalui bantuan ini, dapat memberdayakan masyarakat melalui program perekonomian kerakyatan. Karena, mitra-mitra yang digandeng itu dilatih untuk bisa berwirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Jadi jangan selamanya diberi bantuan,” terangnya.

Tidak hanya itu, nantinya para keluarga penerima manfaat (KPM) juga mendapat pendampingan dan pelatihan, bagaimana bisa naik kelas menjadi keluarga sejahtera. Caranya dengan berwirausaha, atau peningkatan ketrampilan.

Pemilik e-Warung Kube Mandiri Jaya, Siti Sofiayah saat melayani pembeli di warung milinya di Kelurahan Bojongsalama, Jalan Pusponjolo Selatan, Semarang, Jumat (14/2/2020). -Foto: Arixc Ardana
Lihat juga...