Kerap Hujan, Pengaruhi Omzet Pedagang Kuliner di Bandar Lampung
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Sejumlah pemilik usaha kuliner kaki lima di wilayah Bandar Lampung mengalami penurunan omzet. Hasan, pedagang nasi uduk dan ayam goreng di Jalan Pangkalpinang, Tanjung Karang menyebut hujan yang kerap turun berimbas pada usaha yang dimiliki. Konsumen enggan keluar.
Sejumlah pelanggan yang tetap datang menurutnya dominan warga yang tinggal di sekitar lokasi ia berjualan. Nasi uduk lorong yang dikenal sebagai tempat kuliner dekat dengan sejumlah hotel dan penginapan. Meski lokasi strategis ia menyebut cuaca yang kerap hujan membuat konsumen berkurang. Meski tetap ada konsumen saat musim penghujan ia mengurangi nasi uduk yang dijual.
Pada kondisi normal ia menyebut menyediakan nasi uduk sebanyak 30 kilogram. Namun selama musim penghujan ia hanya menyiapkan stok sebanyak 20 kilogram. Stok nasi uduk dengan lauk tempe, ayam bakar yang dikurangi menurutnya menyesuaikan kondisi cuaca. Meski demikian pemesanan tanpa datang ke tempatnya berjualan masih tetap bisa dilayani.
“Sekarang ada aplikasi pemesanan makanan sistem online sehingga meski hujan tetap bisa pesan tapi tetap stok yang saya sediakan dikurangi menghindari kurangnya pelanggan akibat penghujan,” terang Hasan saat ditemui Cendana News, Selasa malam (25/2/2020).

Hasan menyebut pada kondisi normal ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp2juta per malam. Namun imbas pengurangan stok yang dijual ia hanya mendapatkan omzet sekitar Rp1,5juta per malam. Penurunan omzet menurutnya terjadi akibat pelanggan berkurang. Sebab sejumlah pelanggan yang kerap makan di tempatnya merupakan pekerja sektor informal seperti tukang ojek, pengemudi taksi dan masyarakat umum.